Perkembangan yang signifikan di bidang teknologi informasi dan komunikasi terus berjalan dan semakin cepat. Bahkan, kehadiran pandemi Covid-19 semakin mempercepat perkembangan tersebut dan meningkatkan ketergantungan terhadap berbagai produk dan layanan digital. Era digital tidak mungkin dihindari. Kendati demikian, masih cukup banyak kelompok masyarakat yang cenderung acuh terhadap tingkat literasi digital yang dimilikinya. Hasil riset Kementerian Komunikasi dan Informasi RI dan Katadata Insight Center menunjukkan bahwa skor indeks literasi masyarakat berada pada angka 3,49 dari 5,00.
“Tingkat literasi digital yang belum ideal itu menyebabkan dampak yang mengancam integrasi bangsa serta kemajuan bangsa. Fenomena hoaks masih cukup tinggi, kasus penipuan digital juga cukup tinggi bahkan kasus-kasus yang berkaitan dengan etika seperti hate speech, doxing, cyber bullying dan sebagainya juga masih cukup marak terjadi. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital segera adalan solusinya”, ungkap Ketua Titik Fokus karya Muhammad Ridha
Ridha yang juga Jawara Internet Sehat 2022 itu juga menyampaikan bahwa Kominfo dan lembaga atau komunitas pegiat literasi juga secara rutin sudah menyelenggarakan kegiatan pelatihan, seminar dan sejenisnya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Oleh karena itu, Titik Fokus Karya mencoba inovasi berbeda, yaitu peningkatan literasi digital masyarakat dengan menggunakan kesenian madihin berbasis video.
“Madihin inikan salah satu cagar budaya tak benda yang dimiliki Indonesia. Madihin juga merupakan salah satu kesenian yang sangat disukai dan dibanggakan masyarakat Banjar. Oleh karena itu, penggunaan madihin sebagai salah satu sarana meningkatkan literasi digital masyarakat diharapkan mampu mendongkrak tingkat literasi masyarakat secara optimal”, ungkap Willy Ramadan selaku inisiator Madihin Literasi Digital berbasis video